Kegiatan Guru

Chunyun Imlek 2025 Rekor 9 Miliar Perjalanan dan Peran Mahasiswa Mancanegara di China

111
×

Chunyun Imlek 2025 Rekor 9 Miliar Perjalanan dan Peran Mahasiswa Mancanegara di China

Sebarkan artikel ini
Mahasiswa internasional membantu pemudik di Stasiun Kereta Api Lanzhou Barat, China, selama chunyun Imlek 2025.
Para mahasiswa internasional mengenakan seragam petugas kereta api dan ikut membantu kelancaran arus mudik Imlek 2025 di Stasiun Lanzhou Barat, China, sebagai bagian dari fenomena chunyun. (foto: antaranews.com di edit melalui canva.com).

Tahun Baru Imlek 2025 di China diprediksi akan mencatatkan rekor perjalanan luar biasa 9 miliar perjalanan dalam waktu 40 hari. Fenomena ini dikenal dengan istilah chunyun, yang merujuk pada arus mudik yang sangat padat selama Festival Musim Semi, yang berlangsung sebelum dan setelah Tahun Baru Imlek. Fenomena ini bukan hanya sekadar angka besar, melainkan juga sebuah simbol dari kebersamaan, tradisi, dan mobilitas yang tak terbendung.

Chunyun Imlek 2025: Lebih Padat dan Berbeda

Tahun ini, chunyun Imlek 2025 diprediksi menjadi berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Tidak hanya perjalanan darat yang diperkirakan mengalami lonjakan, namun juga moda transportasi laut dan udara. Stasiun kereta api di Lanzhou Barat, sebuah stasiun utama di China barat laut, menjadi sorotan dengan kehadiran relawan mahasiswa internasional. Kehadiran mereka menambah semarak dan membantu kelancaran arus mudik yang sangat padat ini.

Peran Mahasiswa Internasional dalam Mudik Imlek

Di tengah kesibukan chunyun Imlek 2025, terdapat cerita menarik tentang solidaritas dan kerjasama antarbangsa. Di Stasiun Kereta Api Lanzhou Barat, sejumlah mahasiswa internasional ikut membantu para pemudik. Mereka tidak hanya membantu membawa barang bawaan, namun juga terlibat dalam proses pemeriksaan keamanan dan memberikan informasi kepada penumpang yang kebingungan. Mahasiswa internasional ini mengenakan seragam petugas kereta, turut serta dalam membantu kelancaran operasional stasiun selama periode chunyun yang sangat sibuk ini.

Salah satunya adalah Kazimi Jafar, mahasiswa asal Afghanistan, yang terlibat langsung dalam memandu para penumpang masuk stasiun. Bagi Kazimi, momen ini sangat berarti, karena Festival Musim Semi atau Tahun Baru Imlek mengingatkannya pada kebersamaan dengan keluarga di tanah air. Meskipun jauh dari rumah, Kazimi merasakan pentingnya momen berkumpul dengan orang-orang tercinta.

“Festival Musim Semi adalah waktu yang berharga untuk berkumpul bersama keluarga dan menyampaikan berkat. Orang-orang di sini menghormati festival dan adat istiadat tradisional,” ujar Kazimi.

Selain Kazimi, ada pula Rojolalaina Karina Lucette dari Madagaskar, yang turut berperan aktif. Meski sudah lima tahun tinggal di China, Rojolalaina masih terkesima dengan keramaian yang terjadi pada saat chunyun. Di Lanzhou Barat, sekitar 200.000 penumpang berangkat setiap hari, sebuah angka yang mencerminkan betapa sibuknya transportasi kereta api selama periode ini.

“Di negara kepulauan saya, kebanyakan orang bepergian dengan mobil pribadi atau bus,” jelas Rojolalaina, yang dengan fasih berbahasa Mandarin.

Prediksi 9 Miliar Perjalanan Selama Mudik Imlek 2025

Menurut laporan dari China State Railway Group Co. Ltd, jumlah tiket kereta yang terjual pada periode 31 Desember 2024 hingga 25 Januari 2025 telah mencapai 311 juta. Dengan panjang jalur kereta cepat di China yang mencapai 48.000 km, diperkirakan bahwa kereta api akan menjadi pilihan utama bagi para pemudik. Pemerintah China memproyeksikan bahwa total perjalanan selama periode chunyun akan mencapai 9 miliar, dengan perincian sebagai berikut:

  • 80% perjalanan darat
  • 510 juta perjalanan kereta
  • 90 juta perjalanan udara

Angka ini menegaskan betapa pentingnya chunyun sebagai momen besar dalam kalender tahunan di China. Tidak hanya sebagai perjalanan fisik, namun juga perjalanan emosional, sebuah wujud penghargaan atas hubungan keluarga dan tradisi yang terus dijaga.

Sebuah Kisah Persahabatan Antar Bangsa

Peran mahasiswa internasional yang terlibat dalam mudik Imlek 2025 bukan hanya soal membantu logistik, tetapi juga membangun jembatan persahabatan antarbangsa. Mereka membawa nilai kemanusiaan yang luar biasa, memberikan contoh nyata bagaimana perbedaan budaya bisa menyatu dalam kebersamaan. Ini adalah contoh nyata bagaimana Festival Musim Semi tak hanya dirayakan oleh warga China, namun juga dirasakan oleh dunia, melalui interaksi yang hangat dan penuh semangat.

Dalam situasi seramai ini, mungkin kita bisa mengambil sebuah pelajaran: bahwa meskipun jarak memisahkan, dan meskipun tradisi berbeda, semangat untuk berkumpul dan berbagi kebahagiaan tetap sama di hati setiap orang.

Mari kita menantikan bagaimana Imlek 2025 akan menjadi lebih dari sekadar angka statistik, namun menjadi simbol dari kebersamaan yang melintasi batas negara, bahasa, dan budaya.

Untuk informasi lebih lanjut seputar kegiatan siswa, kunjungi Kegiatan Siswa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *